@font-face { font-family: "zerro"; src: url(https://sites.google.com/site/amiengblog/kumpulan-fonts/zero.ttf) format("truetype"); } #header .title {

Prinsip hidup yang benar adalah

MENJADI 'ABDI TUHAN, BUKAN ABDI DUNIA APALAGI ABDI NEGARA.
Diberdayakan oleh Blogger.

Apa manfaat blog qalam pencerah?

Blog ini dibuat untuk menyalurkan hobi admin serta mempublikasikan informasi yang dibutuhkan oleh pembaca.

Blogroll

Galeri

Cinta, dalam pangsa pasar bakso Bag. 1

     Salah satu makanan kesukaan saya adalah bakso. Kejadian yg pernah saya alami, makan bakso+minum teh di area bandara internasional. Harga satu porsi bakso dan teh adalah 75 ribu rupiah. Harga yg terbilang sangat mahal untuk kantong orang biasa seperti saya. 
Kenapa mahal.........? Apakah bakso dan tehnya enak? atau ukuran satu porsinya banyak........? Menurut saya enak, tapi tidak kalah enak dengan bakso yg sering saya nikmati. Begitu juga dengan ukuran perporsi, sama saja dengan bakso2 diluar.
     Mungkin jawaban yg tepat, kenapa harganya mahal adalah karena 'pangsa pasar'. Orang yang makan bakso di area bandara diasumsikan sebagai orang kaya. Memang kebanyakan penikmatnya adalah turis asing dan orang2 yg berpakaian mewah dan rapi mungkin pengusaha atau pejabat. Sedangkan penikmat bakso warung adalah orang2 biasa.
     Kedepan, untuk menikmati bakso mahal saya harus persiapkan uang lebih dan menjaga sikap ditempat itu. Jika kantong pas2an jangan nekat makan bakso mahal di area bandara. Kalaupun punya uang lebih, apa salahnya makan bakso selain di area bandara. Kualitasnya tidak jauh beda toh...... Kenapa saya nekat makan bakso dibandara? karena sudah terlalu lapar. Padahal perkirakan saya selama perjalanan saya tidak akan makan karena sudah tau 'makanan dibandara itu mahal'. Mungkin karena areanya bersih kali ya........ Tapi kok semahal itu? Sudahlah............. Sadar diri saja, kantongmu terlalu tipis Nak utk menikmati bakso semahal itu........
     Itulah pengalaman saya yg mungkin sulit untuk terulang, cukuplah sebagai pengalaman. Alhamdulillah, Terima kasih 'bakso', sudah berkenan mengurangi rasa lapar meskipun sebentar, menguatkan saya untuk melanjutkan perjalanan dalam kesendirian.
Bakso selalu membekas dihati, takkan hilang dari ingatan. Dan bakso akan tetap jadi makanan favorit saya, meskipun saya sadar bakso bandara bukan makanan untuk orang sekelas saya..............
Kesimpulannya adalah..................................
Bersambung dalam tulisan berikutnya........